davotmarbun
ENTER
Hai Mi-List...! U R Detected By M radio 102,7 Fm Samarinda "Happy Listening"

Eropa Dilanda Krisis Keuangan, Manajer Metallica Melirik Indonesia

Lupakan negara-negara kecil di Eropa seperti Yunani, Irlandia, dan Portugal. Krisis finansial di benua Eropa kini juga telah menjamah negara-negara yang diakui memiliki kekuatan ekonomi, seperti Italia yang berhutang sebesar kurang lebih dua milyar dollar AS, Prancis yang mengalami pelonjakan tingkat suku bunga, hingga Jerman, negara Eropa yang dianggap memiliki ekonomi paling kuat.

Dan siapa sangka bahwa hal tersebut juga berdampak terhadap situasi tur band metal raksasa, Metallica.
Seperti yang dilaporkan oleh Kompas, manajer Metallica, Cliff Burnstein, telah memajukan lawatan bandnya ke Eropa guna menghindari masalah pembayaran yang dapat disebabkan oleh anjloknya nilai mata uang euro.

Sebelumnya Metallica direncanakan untuk tampil di Eropa pada 2013, namun kini jadwal tersebut maju satu tahun sehingga vokalis dan gitars James Hetfield, gitaris Kirk Hammett, basis Robert Trujillo, serta drummer Lars Ulrich akan bermain di festival musik Jerman Rock Am Ring dan Rock Im Park pada awal Juni 2012 dan diikuti sejumlah penampilan di Inggris Raya dan Austria.

Bukan rahasia lagi bahwa industri musik global kini sedang kehabisan nafas: penjualan album yang kian merosot, tiket konser yang selangit, dan keadaan ekonomi yang tidak sehat. Dan ini membuat banyak musisi bermain aman demi melindungi kondisi finansial mereka, bahkan band besar nan garang kaliber Metallica.

“Dalam beberapa tahun ke depan, dollar AS akan terus menguat sementara euro melemah, dan jika itu masalahnya, saya ingin mengambil keuntungan dari keadaan tersebut dengan memainkan konser-konser di Eropa secepatnya, karena itu akan lebih menguntungkan bagi kami,” ujar Burnstein kepada Wall Street Journal.

Berita buruk di satu sisi bisa saja menimbulkan berita baik di sisi lainnya. Dengan krisis finansial yang sedang menyelimuti Eropa, Burnstein mengakui bahwa ke depannya ia lebih melirik daerah-daerah dengan mata uang lebih kuat, seperti Amerika Selatan, Asia Tenggara, dan Australia.

“Kami adalah ekspor Amerika Serikat, sama seperti Coca Cola. Kami mencari pasar terbaik untuk dituju. Saat ini Indonesia ada di pantauan saya,” pungkas Burnstein, yang juga memanajeri Red Hot Chili Peppers.

Satu-satunya penampilan Metallica di Indonesia untuk saat ini adalah pada April 1993 di Stadion Lebak Bulus, Jakarta. Ketika itu Metallica sedang mengalami masa kejayaan karena album Metallica (lebih dikenal dengan sebutan Black Album), album mereka yang paling sukses secara komersial dan telah terjual sebanyak lima belas juta keping di Amerika Serikat saja.

Konser tersebut menjadi salah satu konser Indonesia dengan frekuensi dibicarakan paling tinggi hingga detik ini. Yang berhasil masuk ke venue menikmati permainan brutal Metallica, sedangkan yang di luar menjadi saksi mata kebrutalan massa yang menimbulkan kerusuhan luar biasa.

Karena kejadian tersebut, Indonesia sempat mengalami musim paceklik konser rock selama hampir satu dekade akibat dilarang oleh pemerintah.( sumber : http://www.rollingstone.co.id/

No comments:

Post a Comment